MAJALENGKA - Curah hujan di wilayah Majalengka beberapa hari terakhir cukup tinggi, termasuk di wilayah Kecamatan Kertajati dan Jatitujuh. Apalagi tiga hari terakhir terjadi hujan lebat sehingga mengakibatkan saluran Sungai Cibuaya yang membentang dari Kertajati sampai ke Jatitujuh meluap.
Dampaknya sawah di enam desa yakni Biyawak, Jatitengah, Babajurang, Pilangsari, Jatiraga, dan Sumber Kulon Kecamatan Jatitujuh seluas kurang lebih 400 hektare tergenang, dan padi yang baru ditanam rusak dan hanyut.
BACA JUGA:Banjir Rendam Dua Desa, Aliran Sungai Cibugang Meluap Tinggi Air Sampai 1 Meter
Menurut Kepala Desa Jatiraga Kecamatan Jatitujuh, Carsidik, meluapnya saluran Cibuaya tersebut akibat hujan lebat yang terjadi selama tiga hari terakhir. Ditambah penyempitan saluran air di bagian hilir bendungan Cibuaya.
“Dulunya lebar Cibuaya kurang lebih 4 meter, namun sekarang tinggal 1,5 meter. Selain penyempitan juga terjadi pendangkalan. Sehingga perlu segera normalisasi sungai agar tidak terjadi banjir seperti sekarang ini”, kata Carsidik.
Penyempitan saluran di bagian hilir Cibuaya juga pintu bendungan rusak sampai saat ini belum diperbaiki. Padahal satu tahun kebelakang pihaknya sudah meminta ke pihak BBWS untuk segera memperbaiki, namun sampai saat ini dari pihak BBWS belum juga ada tanggapan.
Menurutnya, bila hal itu tidak segera ditangani dan dilakukan normalisasi Sungai Cibuaya, maka para petani di Kecamatan Kertajati dan Jatitujuh akan mengalami gagal panen. Saat hujan, ratusan hektare sawah di wilayah tersebut akan tergenang luapan air dari saluran Cibuaya.
“Kami minta pihak BBWS segera memperbaiki saluran Cibuaya tersebut, agar para petani di desa kami tidak mengalami gagal panen,” tutup Carsidik.
Kepala Desa Sumber Wetan, Usi Sanusi mengatakan, banjir juga merendam sekitar 80 hektare lahan pertanian di desanya. “Kalau kita kan di hilir sungai, ketika di hulu meluap ke sini juga pasti meluap,” keluhnya.
Salah seorang petani, Rosidin menuturkan setiap tahun areal persawahan di Desa Sumber Wetan seperti lautan karena direndam air luapan Sungai Cibuaya. Rosidin meminta, Pemerintah melakukan normalisasi Sungai Cibuaya sehingga tidak berdampak pada tanaman padi yang baru berumur sebulan. “Panen enggak, yang ada kita rugi. Hampir setiap hujan besar kondisinya seperti ini. Sekitar 20 persen sawah terendam air,” ujar Rosidin. (iim)