Berharap Vaksin Subsidi Lebih Banyak

Sabtu 12-12-2020,04:13 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka H Alimudin SSos MM MMKes berharap vaksin subsidi lebih banyak didistribusikan ketimbang vaksin mandiri. Jika vaksin dibiayai pemerintah, warga berisiko yang tidak mampu bisa mendapat perlindungan. Sehingga penyebaran virus pun bisa ditekan dengan baik.

\"Tentunya semua Pemkab atau Pemkot menginginkan hal demikian. Apalagi baru-baru ini muncul informasi terkait vaksin Covid-19 yang dibagi dua distribusi mandiri dan dibiayai oleh pemerintah atau subsidi,\" jelas Alimudin, kemarin.

Pihaknya berharap dilakukannya uji coba atau simulasi pemberian suntik vaksin yang digelar pada Kamis (10/12) kemarin menjadi salah satu prioritas. Ditunjuknya salah satu puskesmas di Majalengka menggelar simulasi tersebut menunjukkan Pemerintah Pusat menaruh perhatian pada Majalengka.

Pihaknya antusias untuk menunggu kedatangan vaksin seiring jumlah sebaran kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Majalengka terus mengalami peningkatan.

\"Kami apresiasi simulasi vaksin Covid-19 yang sukses dilaksanakan di Puskesmas Majalengka. Kegiatan itu digelar bertujuan guna melihat secara detail pelaksanaan vaksin mulai dari waktu, hingga jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperlukan,\" jelasnya.

Diharapkan pendistribusian vaksin ke berbagai kabupaten/kota termasuk Majalengka segera terwujud. Jika diminta, subsidi itu tentunya berjumlah sama seperti total penduduk yang ada di kota angin.

\"Kita tidak menampik hal itu. Tetapi kita tahu mungkin vaksin saat ini sangat terbatas. Sehingga pemerintah harus mengatur regulasinya,\" terangnya.

Vaksin dinilai merupakan upaya paling efektif untuk terhindar Covid-19. Simulasi yang telah dilakukan menandakan tidak lama lagi masyarakat akan menerima vaksin untuk mencegah dari virus tersebut.

Sementara simulasi rangkaian atau alur pemberian vaksin kepada masyarakat digelar di Puskesmas Majalengka sebagai langkah persiapan ketika vaksinasi tersebut benar-benar dilakukan.

Dalam simulasi itu, satu persatu warga mulai dari pejabat pemerintah atau ASN, kepala desa maupun lurah, tenaga kesehatan, TNI, dokter hingga tukang becak mulai mendapatkan vaksin tersebut.

Sebelumnya mereka mendaftar pada antrean melalui aplikasi e-Puskesmas yang ada digadgetnya masing-masing. Puluhan warga satu persatu dipanggil sesuai antrean untuk kemudian dimulai tahap awal melalui pengecekan suhu, pembagian nomor antrean, kemudian diarahkan mencuci tangan dan menunggu jadwal vaksinasi.

Tahap selanjutnya kelayakan atau tidaknya melalui skrining pemeriksaan vital sign. Saat seseorang itu layak maka langsung menuju bilik untuk diberikan vaksin Covid-19 di dua ruangan yang dipisah antara laki-laki dan perempuan. (ono)

https://www.youtube.com/watch?v=1lSyq0hJmps
Tags :
Kategori :

Terkait