MAJALENGKA - Warga Desa Kertajati, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka berbondong-bondong mendatangi sebuah Pohon Jati Pareket yang berada ruas jalan Kertajati, jalur Kadipaten-Jatitujuh, Selasa (22/9). Kedatangan mereka karena adanya kabar pembongkaran pohon Jati Pareket oleh kontraktor yang sedang melakukan proyek pelebaran jalan. Mereka meminta kejelasan terkait keberadaan pohon jati tersebut yang dipercaya masyarakat memiliki nilai sejarah tersendiri. Salah seorang warga, Yaya Supriatna (60) mengatakan warga sekitar sangat terbuka untuk diajak berdialog guna mencari solusi mengenai keberadaan pohon yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu itu. Namun, warga juga memiliki pegangan tersendiri karena memang pihak pemborong atau kontraktor tidak bisa diajak kompromi. \"Kami sih berharap pohon itu tidak dipindahkan bahkan dibongkar, tetapi jalan yang mengalah atau sedikit berbelok. Sehingga pohon tetap berdiri di situ,\" ujar Yaya saat ditemui di lokasi, Selasa (22/9). Warga lainnya, Ahrodin (65) mengaku dirinya akan terus menunggu keputusan pihak pemborong agar semuanya berjalan lancar dan tidak ada yang dirugikan. \"Kalau mau dibongkar silakan, tetapi tanggung sendiri akibatnya. Karena masyarakat sini masih percaya akan hal-hal mistis dari Pohon Jati Pareket tersebut,\" ucapnya. Warga berharap, pihak pemborong dapat segera mengajak para sesepuh atau tokoh masyarakat di desa setempat untuk mencari jalan keluar yang adil. Kondisi Pohon Jati Pareket sudah tidak berdaun dan diberi tembok. Menurut Yaya, Pohon Jati Pareket yang berada di ruas jalan Kertajati tepatnya di jalur Kadipaten-Jatitujuh, Desa Kertajati, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka memiliki nilai sejarah tersendiri bagi masyarakat. Konon, pohon jati yang tidak memiliki daun itu sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Masyarakat sekitar percaya keberadaan pohon jati tersebut merupakan simbol adanya Kertajati. \"Kalau barang dari leluhur itu, kita sebagai cucunya harus bisa menjaganya. Masyarakat di sini juga percaya, jika pohon jati ini keramat. Pernah suatu ketika, ada yang foto di sini, di kasat matanya mah tidak ada daun, pas dilihat di handphone ada,\" tutur Yaya. Bahkan pohon tersebut sudah dijadikan cagar budaya. Hal ini membuat Pohon Jati Pareket diberi tembok di sekelilingnya 10 tahun silam. \"Sudah lama tidak ada daunnya, tapi kelihatan mati tidak karena kalau mati kan bakal keropos, ini mah tidak. Tapi dibilang masih hidup juga tidak karena sudah tidak ada daunnya sejak lama,\" imbuhnya. Yaya menambahkan, masyarakat sangat menjaga keberadaan pohon tersebut. Sehingga, siapapun yang merusaknya diyakini akan mendapatkan kesialan. Oleh karenanya bagi pemborong atau kontraktor yang ingin membongkarnya, diharapkan berdiskusi mencari solusi yang terbaik. Terutama ajak masyarakat dan sesepuh komunikasi agar sama sama tidak ada yang dirugikan. Sementara, harapan warga Desa Kertajati, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka agar Pohon Jati Pereket tidak ditebang mendapat angin segar. Pihak pemborong memastikan akan melakukan pembicaraan dengan masyarakat terkait kelanjutan proses pelebaran jalan yang menghubungkan Kadipaten-Jatitujuh itu. \"Berhubungan langsung dengan masyarakat dan itu merupakan simbolnya Kertajati, ada mitosnya juga, ya kita kembalikan lagi ke masyarakat. Kita tidak bisa berjalan sendiri, harus ada musyawarah dan kesepakatan. Kita akan rembug antara pihak yang berwenang di daerah sini,\" ujar Mandor Pelaksana Pelebaran Jalan, Agus Ewok, Selasa (22/9). Agus memastikan, proses pengerjaan pelebaran jalan di daerah itu menunggu ada kesepakatan dari warga. Khususnya, terkait status pohon yang disebut-sebut sudah berusia ratusan tahun itu. \"Kita hargai aspirasi dari masyarakat, toh kita bangun jalan juga untuk masyarakat. Tidak mau berbenturan dengan masyarakat,\" ucapnya. Sementara, pihak kecamatan Kertajati akan memfasilitasi dialog antar warga, sesepuh dan pihak kontraktor. Hal itu disampaikan langsung oleh Camat Kertajati, Asep Rukanda saat ditemui di ruang kerjanya. Asep menekankan, pihaknya sudah menerima surat dari pemborong jika mereka siap berdiskusi untuk mencari jalan keluar terkait Pohon Jati Pareket. Pihaknya juga akan melibatkan seluruh elemen masyarakat, baik dari Polsek Kertajati, Koramil Kertajati, tokoh masyarakat setempat dan perwakilan warga. \"Secepatnya kita akan gelar musyawarah untuk mencari solusi. Karena pihak kontraktor juga diburu waktu pengerjaan. Semoga semuanya berjalan lancar,\" tandas camat. (ono)
Protes Pohon Simbol Kertajati akan Ditebang
Rabu 23-09-2020,10:30 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :