Lulusan MA Unggulan Ar Rahmat Diterima PT

Rabu 26-08-2020,11:17 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA- Sejumlah 17 lulusan Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Ar Rahmat Desa Weragati Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka angkatan pertama tahun ajaran 2017/2018 masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) melalui jalur prestasi dan tes lulus seleksi. Ketua Dewan Pembina Yayasan Ponpes Modern Ar-Rahmat, Drs H Ena Sarya Soemarna SH CN bersyukur dan bangga alumni angkatan pertama MA Unggulan Ar Rahmat melanjutkan pendidikan ke pendidikan tinggi. Disebutkan dari 20 santri angkatan pertama, 17 di antaranya melanjutkan ke perguruan tinggi. Kemudian dua orang bekerja dan 1 orang mengabdi di Ar Rahmat. “Terima kasih atas doa dan support dari semua pihak, mudah-mudahan tahun depan bisa tembus ke PTN imum lebih banyak,” kata H Ena kepada Radar, kemarin. H Ena mengatakan Yayasan Pondok Pesantren Modern A Rahmat berkomitmen untuk menjadikan santri maupun siswa memiliki akhlak yang baik, cerdas, kreatif, inovatif, dan berguna bagi agama, bangsa, dan negara. Selain itu, yayasan berkomitmen pula untuk melakukan penambahan dan peningkatan sarana prasarana. Dengan begitu seluruh siswa mendapatkan kenyamanan dan ketenangan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sementara itu, Kepala MA Ar Rahmat, Hj Yeni Fitriyani MPdI menyebutkan jumlah siswa MA Arrahmat angkatan pertama tersebar dari berbagai daerah khususnya wilayah III Cirebon. “Saya sangat berterima kasih diberi amanah untuk membimbing dan mendidik anak-anak tersebut,” ujar Hj Yeni, kemarin. Menurut istri dari Pengasuh Ponpes Modern Ar-Rahmat, DR KH Adib MAg ini, setiap anak memiliki karakter dan potensi yang berbeda. “Ini tantangan untuk kami bisa memunculkan potensi yang mereka miliki. Alhamdulillah saya bersama seluruh dewan guru sepakat dan berkomitmen memberi yang terbaik untuk anak-anak khususnya di MA. Sehingga potensi yang dimiliki anak-anak bisa muncul,” tuturnya. Diakui Hj Yeni, tanpa dukungan seluruh guru maka yang menjadi cita-cita semuanya tidak mungkin terwujud. “Harapannya ke depan anak- anak tidak hanya bisa masuk di perguruan tinggi dalam negeri saja, tapi bisa masuk ke perguruan tinggi favorit di luar negeri,” harapnya. (ara/opl)      

Tags :
Kategori :

Terkait