Pemerintah Harus Beri Sanksi Tegas

Rabu 05-08-2020,10:42 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA – Meningkatnya kasus penularan Covid-19 yang terjadi beberapa pekan terakhir ini menjadi perhatian banyak pihak. Termasuk Pemerhati Strategi Komunikasi dan Semiotika, Syamsul Arif Billah SSos MIKom, Selasa (4/8). “Bila dilihat secara seksama, beberapa kasus peningkatan jumlah terkonfirmasi adalah dampak dari penerapan protokol Kesehatan yang sudah mulai longgar. Hal ini ditambah dengan rasa kesadaran masyarakat yang rendah dan penegakan disiplin yang kurang,” katanya. Oleh karenanya, kesadaran masyarakat ini harus selalu diingatkan. Misalnya dicontohkan dan diberi imbalan. Maksudnya setiap tingkah laku masyarakat yang dikerjakan akan mendapatkan imbalan dan ada buktinya. Kemudian dilakukan secara terus menerus. Dengan begitu masyarakat tersebut akan cenderung menampilkan tingkah laku tertentu itu. Imbalan disini, kata Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unma ini berupa reward bagi yang menerapkan kedisiplinan. Selain itu diterapkan juga punishment bagi yang melangar protokol kesehatan. Bukan hanya sekadar di atas kertas, namun reward dan punishment itu harus benar-benar dibuktikan. Dengan penegakan yang rutin dan dicontohkan dengan bukti berupa imbalan dan punishment, maka akan tercipta kebiasaan. “Kadang kita lupa. Naluri manusia itu punya sifat lupa, ikut-ikutan dan berharap. Maka pemerintah yang memiliki kebijakan pada warganya, harus melakukan hal ini. Karena ini bukan bentuk dari pengorbanan tugas, percontohan dan imbalan. Tetapi melainkan sebuah pelayanan pada masyarakat,” tandasnya. (ono)    

Tags :
Kategori :

Terkait