Target Masuk 50 Besar IGA

Jumat 17-07-2020,12:15 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Majalengka, menggelar sosialisasi Innovative Government Award (IGA) kepada perwakilan OPD dan kecamatan di salah satu hotel di Majalengka, Kamis (16/7). Kegiatan tersebut sekaligus sosialisasi IGA, event inovasi yang digelar Kementerian Dalam Negeri. Sekretaris Bappedalitbang, Wawan Sarwanto ST MH menjelaskan, IGA merupakan ajang kompetisi inovasi tahunan yang diselenggarakan di bidang tata kelola pemerintahan, pelayanan public, dan inovasi lain yang melibatkan pemerintah provinsi serta pemerintah kota dan kabupaten. Tahun lalu Jawa Barat berada di eringkat kedua di bawah Jawa Tengah, dan Kabupaten Majalengka berada di urutan 322. Wawan menegaskan peringkat tersebut bukan karena Majalengka tidak inovatif, namun karena selama ini MAjalengka tidak menginput inovasi ke aplikasi IGA Kemendagri. Sehingga saat ini Bappedalitbang menggelar sosialisasi, untuk mengikuti IGA 2020 untuk inovasi-inovasi tahun 2019. “IGA merupakan gabungan indeks keseluruhan inovasi kota dan kabupaten, tidak hanya inovasi per OPD. Seperti SP4N Lapor yang ruang penilainnya hanya Diskominfo saja,” jelas Wawan. IGA menilai 14 variabel mulai dari kinerja pemerintah daerah, apakah visi misi pemkab mendukung inovasi. Selain itu dilihat lembaga khusus pengembangan inovasi, jumlah pendapatan per kapita, peningkatan investasi, opini WTP, capaian LAKIP, dan variable lainnya. IGA juga menilai jumlah inovasi yang dilakukan OPD maupun kecamatan untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Penilaian IGA juga cukup berbobot, karena setiap inovasi harus memenuhi syarat 21 variabel. Diantaranya apakah inovasi menggunakan teknomogi informasi, didukung SK bupati atau Perbup atau Perda, jumlah innovator, kemudahan izin inovasi, apakah inovasi tersebut menggunakan layanan website atau hanya call center dan lainnya. “Bappedalitbang sejak pecan lalu sudah melakukan sosialisasi ke OPD dan kecamatan, dan saat ini kami mulai melakukan verifikasi jumlah inovasi dan inovasi yang layak didaftarkan ke IGA Kemendagri,” terangnya. Sampai saat ini Bappedalitbang sudah menerima 80 inovasi dari OPD dan kecamatan, dan pihaknya menargetkan masing-masing OPD minimal menyampaikan tiga inovasi. Bahkan pihaknya menargetkan 150 inovasi yang akan didaftarkan ke IGA Kemendagri, sambil menunggu laporan inovasi lain dari kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Majalengka. Bappedalitbang saat ini juga tengah melakukan input sampai akhir Juli 2020, dan awal sampai medio Agustus mengirimkan inovasi ke aplikasi IGA Kemendagri. Wawan menegaskan pihaknya menargetkan tahun ini Majalengka masuk 50 besar IGA atau minimal 100 besar, karena tahun ini bisa dikatakan keikutsertaan yang pertama. Wawan mengaku optimis beberapa OPD seperti RSUD Cideres dan RSUD Majalengka, Disdukcapil, BKPSDM, dan DPMPTSP memiliki inovasi-inovasi unggulan yang sudah memanfaatkan sistem online untuk mempermudah pelayanan. Kuncinya menurut Wawan, selain mempermudah kinerja internal, inovasi juga harus bisa dirasakan atau diakses langsung oleh masyarakat. “Sesuai arahan pak bupati, semua OPD wajib menginput minimal tiga inovasi,” pungkasnya. (iim/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait