MAJALENGKA - Setiap memasuki musim kemarau, kondisi tanaman di median jalan poros Majalengka kota ini terpantau mengering. Hal ini yang membuat tanaman mati disinyalir tidak terawat. Sebagian lagi karena kelalaian serta kepedulian dari masyarakat khususnya para penyeberang jalan yang kerap menginjak kondisi tanaman disepanjang jalur tersebut. “Faktor lain seperti masih adanya warga (penyeberang jalan) sering melintas di luar jalur atau kerap menginjak tanaman menjadi alasan banyaknya kondisi tanaman pada mati. Padahal keberadaan tanaman dimedian jalan poros ini sebagai salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) diwilayah kota Majalengka,” tutur warga Majalengka, Kurniawan, Kamis (2/7). Sementara itu, dinas lingkungan hidup (LH) Majalengka terpantau tengah memanfaatkan air di Sungai Citangkurak Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan Majalengka. Pengambilan air disungai tersebut untuk penyiraman tanaman yang berada di sepanjang jalan KH Abdul Halim. Salah seorang petugas LH mengaku pihaknya tidak mengurangi perawatan tanaman. Pasalnya, hampir setiap siang dan malam penyiraman terus dilakukan. Namun diakui jika LH tidak mendistribusikan kebutuhan air untuk keperluan penyiraman tanaman tersebut. “Kalau untuk air pihak kami mencari dari sungai ke sungai lainnya. Karena dinas hanya menganggarkan untuk biaya operasional bahan bakar armada tanki saja. Sedangkan airnya harus mencari sendiri kesejumlah titik sungai. Seperti penyedotan air ini untuk penyiraman tanaman,” ujar petugas yang enggan disebutkan namanya, kepada Radar. Ditanya alasan kenapa tidak adanya biaya pendistribusian air untuk perawatan tanaman, dirinya mengaku tidak mengetahui secara teknis. Karena setiap hari hanya bertugas mencari kebutuhan air disejumlah aliran sungai yang masih terdapat sumber air untuk kebutuhan penyiraman di malam hari. “Mungkin karena terbentur regulasi dari tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) atau lainnya, saya tidak mengetahui soal itu. Kami hanya bekerja merawat melalui penyiraman tanaman dengan mencari air disetiap sungai dan anak sungai,” tandasnya. (ono)
Kemarau, Manfatkan Air Sungai untuk Penyiraman Tanaman
Sabtu 04-07-2020,11:30 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :