MAJALENGKA - Pimpinan Pontren Al Madani Desa Cikalong Kecaatan Sukahaji DR KH Endi Suhendi Ma\'arif MA mengungkapkan 103 santri telah dirumahkan guna meminimalisasi penyebaran virus Corona. Seluruh santri belajar di rumah kecuali santri kelas akhir yang akan mengikuti ujian akhir. “Menghadapi wabah virus Covid-19 ini, kita harus pasrah tunduk dengan kehendakNya. Karena kita tidak punya kekuatan apapun, kecuali dari Allah. Yakin Allah SWT Maha menjaga, melindungi dan tawakal dengan ikhtiar serta doa. Tetap lakukan pola hidup bersih, dan pola hidup sehat,” ungkapnya. Menurutnya, seandainya penyebaran virus ini dimaksudkan untuk memusnahkan seluruh umat manusia, maka sangat mudah bagi Allah. Tetapi, virus ini mematikan hanya sebagian orang. Ini sebagai peringatan dan pengajaran bagi yang hidup. “Manusia tidak berdaya, dan Allah Dia lah yang Maha Kuasa. Maka jadilah orang yang berada dalam aturan Allah. Bersimpuhlah di hadapan-Nya, memperbaiki segala kekeliruan dan kekurangan. Musibah yang mendekatkan dirimu kepada Allah. Lebih baik dari nikmat yang menjauhkanmu dari-Nya,” tuturnya. Sementaa itu, seratusan lebih para santri Pontren Alquraniyah Kelurahan Majalengka Wetan Kecmatan Majalengka memilih untuk tetap di pondok. Pimpinan Pontren Alquraniyah, Ustad Yuyud Aspiyudin SPdI menyebutkan, 150 santrinya masih tetap belajar di pondok dan tidak boleh keluar pondok. Adapun upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona, kata Yuyud, selain selalu menjaga kebersihan, santri diwajibkan untuk sesering mungkin cuci tangan dan sudah disiapkan di pesantren. “Tetap berada di dalam pondok dan tidak banyak komunikasi dengan orang di luar pondok. Setiap pembelajaran selalu memberikan edukasi pengetahuan tentang Corona. Inginnya kawasan potren disemprot cairan disinfektan dan semoga ada bantuan dari dinas terkait,” harapnya. Senada, Pimpinan Pontren At Tadzkir Desa Pesanggrahan Kecamatan Maja KH Didin Misbahudin MPdI nengatakan, sekitar 500 santri tidak dipulangkan dan tetap masih di pondok. Terpisah, Kepala Kemenag Majalengka, DR H Yayat Hidayat, MAg didampingi Kasi Pontren, Drs. H Moch Risan MPdI menyatakan, seperti lembaga formal sekolah dan madrasah sesuai dengan instruksi Menteri Agama untuk meminimalisasi penyebaran virus Corona, santri sebaiknya diliburkan. Tetapi pontren yang memilih untuk tidak meliburkan santrinya, agar bisa menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan juga membatasi waktu jenguk dari orang tua atau keluarga santri untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. “Yang penting tidak ada kegiatan yang diikuti banyak orang atau kerumunan massa,” tegas Risan. (ara)
Kebijakan Pesanten Tidak Seragam, Ada Santri yang Dipulangkan dan Tetap di Pondok
Kamis 26-03-2020,10:40 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :