TKW Asal Waringin Meninggal di Arab

Rabu 22-01-2020,10:26 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA- Seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di Arab Saudi asal Blok Dukuh Nangka, Desa Waringin, Sunengsih (33) meninggal dunia. Ia meninggal akibat serangan jantung setelah kepalanya terbentur akibat jatuh dari sebuah lift. Sunengsih menghembuskan nafas terakhirnya pada pertengahan November lalu. Dan selama dua bulan lebih, jasad Sunengsih disimpan dan diawetkan di RS setempat. Jasad Sunengsih berhasil diterbangkan ke kampung halamannya pada Senin (20/1) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Sunengsih dimakamkan di tempat Pemakaman Umum Desa Waringin, Selasa (21/1). Kepala Desa Wariingin Umar menerangkan kabar meninggalnya Sunengsih telah diterima dari rekan kerja almarhum cukup lama. Namun informasi itu sempat tidak dipercaya karena satu minggu sebelumnya, korban sempat menempon anaknya, Revi (18). Baru setelah ada seorang TKW asal Jatim datang ke keluarga di Waringin dengan membawa dompet almarhum berisi KTP dan menjelaskan Sunengsih telah meninggal, pihak keluarga baru percaya dan melaksanakan acara doa bersama dengan tahlilan. Menurut Kades Umar, Sunengsih adalah ibu dua anak yang berstatus janda. Ia pernah bekerja di Arab Saudi secara dua tahun secara legal dan kemudian berangkat lagi selama dua tahun secara ilegal. Diterangkan Umar, setelah mendapatkan kepastian Sunengsih tiada, pihaknya berusaha meminta bantuan ke Dinsos Kabupaten Majalengka, SPBI, BNP2TKI agar jenazah bisa dipulangkan ke tanah air atas permintaan dari orang tuanya Caswiti (55) dan Soka (60) serta dua anaknya yang sudah dewasa. “Kami bersyukur, berkat perjuangan semuanya, jenazah almarhum bisa dipulangkan ke kampung halaman dengan kondisi yang masih utuh,” tutur Umar. Diakuinya, jenazah sempat salah kirim ke Sumedang. Sehingga untuk meyakinkan isi peti jenazah, pihak keluarga sempat melihat jasad yang ada di peti tersebut. “Pihak keluarga sudah iklas menerima takdir ini dan justru merasa bersyukur jasadnnya bisa dibawa ke kampung dengan tanpa mengeluarkan biaya pemulangan yang sebelumnya diisukan mencapai puluhan juta rupiah,” tutur Umar. (ara)    

Tags :
Kategori :

Terkait