Empat Warga Kena DBD, Lakukan Fogging

MAJALENGKA- Sedikitnya empat warga Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk mencegah terjadinya peyebaran peyakit tersebut, petugas dari Puskesmas Sindangwangi melaksanakan fogging (pengasapan) di komplek Mapolsek Sindangwangi, kemarin (21/1). Kapolsek Sindangwangi, Iptu Udiyanto SH mengatakan di Blok Sinapeul, Desa Jerukleueut ada sekeluarga yang terserang DBD dan sempat di rawat di RSUD Majalengka dan RS Sumber Hurip Cirebon. Karena itulah, untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, pihaknya meminta petugas puskesmas untuk melakukan fogging di kawasan Mapolsek. “Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dan melakukan 3 M yakni mengubur barang bekas, menutup penampungan air dan menguras penampungan air,” kata Kapolsek Udiyanto kepada Radar Majalengka, kemarin (21/1). Seorang pegawai di Mapolsek Sindangwangi, Dona menyebutkan kerabatnya di Blok Sinapeul yang terdiri dari orang tua dan anak cucu terserang DBD setelah sebelumnya tetangganya positif DBD. ‘’Seorang penderita sampai mengeluarkan darah dari hidung tapi beruntung saat ini sudah pulang dari rumah sakit,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Puskesmas Sindangwangi, Edi Kusnadi SKM mengatakan 10 desa di Kecamatan Sndangwangi bukan merupakan daerah endemis DBD. Tapi pada bulan ini ditemukan 4 kasus positif DBD. Dijelaskan Edi, fogging dilakukan hanya untuk membunuh nyamuk dewasa dan kurang efektif untuk mengatasi penyebaran nyamuk. Langkah yang paling efektif adalah dengan pelaksanaan kebersihan lingkungan dan pemberatasan sarang nyamuk. Dikatakan dia, seminggu sekali pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk harus dilaksanakan, karena siklus perkembangan dari telur ke nyamuk dewasa adalah seminggu. “Sehingga program Jumat Bersih (Jumsih) di desa harus digalakkan pada musim penghujan ini. Kami juga akan mengaktifkan juru pemantau jentik (Jumantik) dan terus melakukan PSN,” tandasnya. (ara)