MAJALENGKA- Warga Sigi, Sulawesi Tengah yang menjadi korban gempa Palu belajar kerajinan baru ke perajin bambu BKC Karang Taruna Desa Genteng, Kecamatan Dawuan. Peraji handicraft bambu yang juga pengurus Karang Taruna Desa Genteng, Yogi bersyukur dan bangga bisa berbagi ilmu dengan warga Sigi yang pernah menjadi korban gempa beberapa waktu lalu. Pria yang akrab dipanggil Abah Ogi ini mengakui sudah 6 tahun mengembangkan kerajinan bambu. Diakuinya bahan baku bambu di Majalengka dan Palu, cukup banyak dan potensial untuk bisa dikembangkan. “Bantuan untuk korban gempa itu tidak hanya sembako tapi juga bisa dalam bentuk ilmu yang bermanfaat dan bisa dikembangkan di desa asal di Sigi,” kata Yogi kepada Radar Majalengka, kemarin (6/12). Dia berharap kegiatan ini bisa memberi manfaat bagi warga yang terkena bencana dan bisa diaplikasikan di daerah asalnya nanti. “Dan yang penting Pemda Majalengka dan Pemda Sigi bisa lebih memberi perhatian untuk pengembangan kerajinan bambu karena populasi bambu di Majalengka dan Sigi sangat besar,” tandasnya. Seorang warga Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi Provinsi Sulteng, Jamil (45) mengakui ada 7 warga Sigi yang belajar kerajinan bambu di Desa Genteng selama 11 hari. Diakui Jamil masih ada sedikit trauma atas musibah yang menerjang desanya pada tahun lalu. Menurutnya, selama ini dirinya bersama warga sudah biasa membuat kerajinan dari bambu terutama pagar atau kandang. “Dengan belajar kerajinan bambu ke Majalengka, kami ingin lebih mengembangkan bambu sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi demi peningkatan kesejahteraan,” tuturnya. Project Coordinator dari Karsa Institut, Andreas Nababan menyatakan selama 11 hari, warga Sigi akan belajar kerajinan bambu dalam rangka pemulihan rasa trauma pasca gempa. Menurut Andri, banyak warga Sigi kehilangan pekerjaan akibat gempa. Dengan program kemitraan dari bantuan luar negeri melalui Karsa Institut pihaknya berupaya membangun ekonomi kreatif demi peningkatan ekonomi masyarakat. Diakuinya, selama ini bambu hanya dibangun untuk kandang dan pagar saja. “Nah dengan belajar kerajinan ke Majalengka, kami harap bambu bisa diolah menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan bisa mengembangkan di daerah. Ajang ini juga untuk menjalin kemitraan dan persaudaraan sesama anak bangsa,” urainya. Sementara, Kepala Desa Genteng, Bambang Suherlan sangat mengapresiasi kegiatan pembelajaran kerajinan bambu. Warganya sangat terbuka untuk kegiatan pengembangan ekonomi kreatif tersebut. “Kami bisa saling bersilaturahmi. Desa kami bisa lebih dikenal serta dapat memberdayakan masyarakat untuk membangun ekonomi kreatif dengan mengangkat kearifan lokal melalui karang taruna,” pungkasnya. (ara)
Warga Sigi Belajar Kerajinan Bambu
Sabtu 07-12-2019,18:16 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :