MAJALENGKA - Aliansi Masyarakat Desa Kumbung kecamatan Rajagaluh mengaku kecewa hasil pertemuan dengan Pemda Majalengka guna membahas persoalan penolakan hasil pemilihan kepala desa (pilkades) serentak. Penolakan tersebut sudah dibahas di tingkat kabupaten di ruang Desk Pilkada secara tertutup yang berlangsung hingga, Rabu (20/11) malam. Koordinator masyarakat Desa Kumbung Kecamatan Rajagaluh, Asep Juhri mengaku hasil pertemuan dengan Asisten Bidang Pemerintahan tidak memuaskan. Pasalnya tidak menemukan solusi dan berujung ngambang. \"Tetapi kami akan terus mengumpulkan bukti-bukti. Kami akan terus mengawal dan menempuh jalur ini. Karena masyarakat Kumbung tidak main-main dalam menyikapi persoalan ini dan harus berjuang terus,\" tegasnya, Kamis (21/11). Pihaknya mendesak kepada bupati Majalengka untuk merangkul langsung masyarakat Kumbung yang proses demokrasinya dikebiri dan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Alasan kekecewaan pihaknya pasca musyawarah Rabu itu karena tim pemkab tidak bisa membuktikan bahkan dinilai tidak paham. \"Kami minta bupati Majalengka turun tangan langsung untuk Majalengka berdaulat. Kami terus memperjuangkan sampai ada kejelasan. Karena kami simpel hanya kecewa dengan proses pilkades,\" imbuhnya. Pihaknya meminta agar pilkades di Desa Kumbung kembali diulang demi proses demokrasi yang khidmat dan bisa diikuti oleh masyarakat. Pasalnya pasca Pilkades 2 November lalu, berpengaruh buruk secara langsung bagi masyarakat. Di antaranya ada 700 lebih hak suara tidak bisa mencoblos. Pemda dinilai tidak bisa mengambil sikap. Bagaimana cara mengukur masalah dan tidak memahami. Bagaimana permasalahan bisa selesai kalau pihak pemda belum mengerti cara mengukur masalah. \"Bukan semata mata administrasi dan tekstual. Tetapi pemda seharusnya melihat dampak masyarakat yang kecewa luar biasa. Jangan sampai legitimasi masyarakat tidak mengakui keputusan hasil pilkades tersebut,\" tandasnya. (ono)
Pilkades Kumbung Minta Diulang
Jumat 22-11-2019,09:35 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :