MAJALENGKA- Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana membuka kegiatan Bimbingan teknis (Bimtek) pendidikan keluarga dalam rangka penurunan angka stunting (tubuh pendek) di Gedung Islamic Centre Majalengka, kemarin (24/10). Hadir pada kesempatan itu Sekretaris Daerah (Sekda) Drs H Ahmad Sodikin MM, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) H Ahmad Suswanto SPd MPd dan Ketua TP PKK Kabupaten Majalengka, Dra Hj Dedeh Nurhayati Karna MPd. Pembukaan bimtek dimeriahkan dengan drama musikal anak anak TK Budi Asih VI Kelurahan Sindangkasih berthema stunting dengan grup paduan suara para guru IGTK/ IGRA Kabupaten Majalengka. Kadisdik Ahmad Suswanto menyebutkan, kegiatan bimtek ini diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI kerja sama dengan Disdik Majalengka. Indonesia berada pada peringkat ke-4 stanting di dunia setelah India, Pakistan dan Nigeria. Diungkapkan Ahmad 30 persen stunting menyerang balita. Ada 165 kabupaten/kota revalansi angka stunting di Indonesia termasuk di Kabupaten Majalengka. Ditegaskan Ahmad, tujuan dilaksanakan bimtek ini guna memberikan pengetahuan dan wawawan agar bisa menurunkan angka stunting. “Para peserta diharapkan bisa mengimplementasikan kepada masyarakat sehingga adanya penurunan angka stunting di Kabupaten Majalengka,” harapnya. Ketua TP PKK Kabupaten Majalengka, Dra Hj Dedeh Nurhayati Karna MPd menyatakan siap untuk menjadi mitra pemda guna melakukan penyuluhan demi perbaikan pola pengasuhan anak dalam keluarga untuk menekan dan menurunkan angka stunting. “Fungsi utama PKK dalam masalah stanting ini adalah dengan melakukan pendataan dulu kelompok sasaran, lalu melakukan penyuluhan dan pendampingan. Terutama oleh Pokja 4 untuk meningkatkan kesehatan keluarga sesuai dengan program 10 PKK demi peningkatan kualitas hidup,” beber istri bupati Karna ini. Wabup Tarsono mengapresiasi bimtek pendidikan keluarga untuk penurunan stunting yang diselenggarakan. Menurutnya perlu kerja sama semua unsur dengan bersinergi dan bekerjasama untuk menurunkan angka stunting. Adanya stunting akibat kekurangan gizi pada masa kehamilan sehingga mengakibatkan tinggi badan tidak normal alias cebol atau kerdil, serta ini banyak terjadi keluarga miskin. “Stunting adalah kekurangan gizi yang terjadi dalam jangka waktu lama (kronis) dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun yang ditandai dengan tinggi badan yang tidak sesuai standar. kKrena itu kita harus berupaya untuk menekan angka stunting di Kabupaten Majalengka,” tegasnya. (ara)
Bimtek untuk Turunkan Angka Stunting
Jumat 25-10-2019,15:30 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :