MAJALENGKA-Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka Agus Permana menyebutkan, BPBD sudah melakukan pemetaan lokasi rawan kekeringan saat musim kemarau. “Jumlahnya ada 132 desa rentan kekeringan dan 62 yang rawan kekeringan,” ungkapnya. Ia mengatakan, saat ini, Kecamatan Kadipaten menjadi salah satu wilayah, yang dilanda kekeringan cukup parah. Adapun desa yang dilanda kekeringan cukup parah adalah, Desa Heulet, Liangjulang dan Cipaku. Sementara di Kecamatan Majalengka, ada Desa Sindangkasih dan Keluruhan Cicurug. “Di wilayah itu hampir setiap tahun kekeringan. Bahkan saat ini sungai pun sudah mongering sehingga mereka pun paling sering meminta distribusi bantuan air bersih,” jelasnya. Ia memperkirakan, bencana kekeringan akan berakhir awal November. Hingga saat ini, BPBD terus siaga untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat. “Hal ini berdasarkan informasi dari BMKG, bahwa hujan diperkirakan akan turun di sekitar bulan awal November mendatang,” jelasnya. Untuk mengantisipasi berbagai dampak dari musim kemarau, pihaknya selalu menyiapkan tangki air untuk pendistribusian air ke daerah rawan kekeringan. “Kami akan terus salurkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga. Namun, kita memerlukan kerjasama dengan para aparat desa. Jika ada warga yang mengalami kekeringan, segera mengrimkan surat permohonanan air bersih ke BBPD. Kita akan langsung menindaklanjutinya dengan mengirimkan air bersih tersebut,” pungkasnya. (bae)
BPBD Sebut ada 62 Desa di Majalengka Rawan Kekeringan
Rabu 25-09-2019,13:00 WIB
Editor : Abdul Hamid
Kategori :