Emil Audero Perpanjang Catatan Clean Sheet di Serie A: Tahan Imbang Lazio dan Dapatkan Rating Hijau!

RADARMAJALENGKA.COM - Emil Audero kembali menjadi salah satu tembok terakhir yang sulit ditembus di Serie A, Italia.

Kiper Cremonese asal Mataram itu tampil penuh 90 menit dan mengantar timnya pulang dengan satu poin setelah menahan Lazio 0-0 pada pekan ke-16 Serie A 2025/26 di Stadio Olimpico, Sabtu (20/12).

Bukan sekadar clean sheet, performa Audero juga dihiasi momen krusial yang mana berhasil melakukan blok dari gempuran yang dilakukan Lazio.

Ia mencatat dua penyelamatan penting (termasuk situasi berbahaya di paruh kedua) yang menjaga gawangnya tetap steril hingga peluit panjang.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Motor Listrik untuk Night Ride, Punya Lampu Terang dan Bahan Bakar yang Irit dan Ekonomis!

Sejak awal, Lazio terus mencoba menekan lewat progresi sisi sayap dan kombinasi second line.

Namun, struktur bertahan Cremonese berhasil tampil rapi dengan empat garis yang dijaga kompak, dan Audero agresif menguasai area untuk mencegah peluang menjadi big chances.

Statistik langsung dan laporan live menampilkan ritme yang ketat, dengan peluang-peluang berbahaya terbatas dan efektivitas penyelesaian yang belum maksimal dari kubu Aquile.

Laporan pascalaga juga menegaskan duel berakhir tanpa gol berkat disiplin lini belakang dan kejelian Audero dalam membaca arah bola.

BACA JUGA:Motor Listrik Polytron Mirip NMAX, Cicilan Mulai dari Rp290 Ribuan, Ini Skema Cicilannya

Atas ketenangan dan konsistensinya, Audero dinobatkan Man of the Match (MOTM) versi FotMob dengan rating 7,8. capaian individu yang menegaskan pengaruhnya dalam meredam agresi tuan rumah di ibu kota.

Hasil ini juga mempertebal catatan pribadi Audero yang mana berhasil mendapatkan clean sheet kelima di Serie A musim ini.

Catatan ini sontak membuatnya kian sering diperbincangkan bersama para kiper dengan performa stabil di salah satu liga terbaik dunia.

Konsistensi di bawah mistar menjadi salah satu kunci Cremonese memanen poin pada laga-laga ketat, terutama ketika intensitas serangan lawan meningkat di menit-menit akhir.

Sumber: