Universitas YPIB Majalengka Gelar FGD Perkuat Inklusi Keuangan Syariah untuk Pendidikan dan Desa

Universitas YPIB Majalengka Gelar FGD Perkuat Inklusi Keuangan Syariah untuk Pendidikan dan Desa

Universitas YPIB Majalengka Gelar FGD Perkuat Inklusi Keuangan Syariah-Dok-Istimewa

RADARMAJALENGKA.COMUniversitas YPIB Majalengka menginisiasi Focus Group Discussion (FGD) bertema “Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah bagi Lembaga Pendidikan dan Perdesaan” pada Sabtu, 15 November 2025, di Auditorium Universitas YPIB Majalengka

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Psikologi, Bisnis, Teknologi (Fapbistek) dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Asisten Deputi Peningkatan Inklusi Keuangan.

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu! Begini Cara Dapat Saldo DANA Gratis dari CapCut, Hasilkan Ratusan Ribu Sekali Klik

Acara dibuka oleh Rektor Universitas YPIB Majalengka, Prof. (em). Dr. Yoyon Suryono, M.S., didampingi Ketua Pembina YPIB serta unsur pimpinan universitas. Pemerintah Kabupaten Majalengka turut menunjukkan dukungan melalui sambutan yang disampaikan Sekretaris Daerah, Aeron Randi, A.P., M.P., mewakili Bupati Majalengka.

Dari pemerintah pusat, sambutan disampaikan Asisten Deputi Peningkatan Inklusi Keuangan, Dr. Erdiriyo, SE., M.M., yang menegaskan bahwa perluasan inklusi keuangan syariah merupakan bagian penting dari strategi nasional peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama di sektor pendidikan dan perdesaan.

Menurutnya, perguruan tinggi memiliki kapasitas riset dan pemberdayaan yang sangat strategis dalam mendorong perluasan akses layanan keuangan syariah. 

BACA JUGA:Berapa Cicilan Paling Ringan KUR BRI Pinjaman 50 Juta? Simak Skema Pembiayaan Terbaru 2025 untuk Modal UMKM

“Sinergi pemerintah pusat, daerah, kampus, dan BUMN sangat dibutuhkan agar UMKM dan komunitas desa dapat merasakan dampak langsung layanan keuangan syariah,” ujarnya. Ia berharap FGD ini menghasilkan rekomendasi implementatif dan dapat ditindaklanjuti secara berkelanjutan.

Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Agus, juga menekankan pentingnya memperbesar akses masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, terutama di wilayah pedesaan yang masih menghadapi hambatan literasi dan fasilitas.

Acara ini menghadirkan narasumber dari sejumlah BUMN dan lembaga keuangan syariah, antara lain Bulog, PNM, Askrindo Syariah, Jamkrindo Syariah, BJB Syariah, Pemberdaya Garuda Jaya, dan Pegadaian Syariah.

BACA JUGA:Pinjaman Tanpa KTP! Bisa Cairkan Hingga Rp5 Juta, Pengajuan Praktis dan Langsung Masuk!

Sebanyak 212 peserta mengikuti kegiatan, terdiri dari dosen, guru, kepala desa, perangkat desa, Dinas PMD, Dinas Pendidikan, serta unsur lembaga pendidikan dan komunitas perdesaan. 

Diskusi berjalan interaktif dengan fokus pada pemetaan kebutuhan desa, tantangan literasi keuangan, serta solusi akses pembiayaan syariah yang aplikatif.

Ketua Pelaksana yang juga Dekan Fapbistek, Dr. H. Wawan Sonjaya, M.Pd., menyatakan bahwa FGD ini menjadi langkah penting dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah di daerah. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: