MBG Baru Menyasar 42 Persen Siswa
Koordinator MBG Disdik Kabupaten Majalengka, H Joko Setiyono MKom menegaskan distribusi MBG dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. -Almuaras-radarmajalengka
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, H Moch Umar Maruf SSos MSi menyatakan bahwa selama ini penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya berjalan aman dan tanpa kendala berarti. Hingga kini, tidak ada laporan kasus keracunan akibat makanan MBG.
“Alhamdulillah, sejak Februari 2025 lalu program MBG di Kabupaten Majalengka tergolong aman. Tidak ada laporan penerima manfaat yang mengalami keracunan,” kata Kadisdik Umar Maruf, yang diamini oleh Koordinator MBG Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, H Joko Setiyono MKom.
Joko menjelaskan, pelaksanaan distribusi MBG dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Mekanisme pembagian makanan dilakukan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang berkoordinasi langsung dengan pihak sekolah.
“Begitu makanan tiba di sekolah, guru atau penanggung jawab wajib memeriksa terlebih dahulu. Jika tercium bau yang mencurigakan, makanan harus dicicipi lebih dulu dan tidak boleh dibagikan kepada siswa. Laporan segera disampaikan ke pihak SPPG,” terang Joko kepada wartawan di sela persiapan rapat koordinasi MBG di Pendopo Majalengka, kemarin.
Sejak peluncuran pada Februari 2025, jumlah penerima manfaat program MBG di Kabupaten Majalengka mencapai 152 ribu siswa, dari target total 282 ribu siswa mulai dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK.
“Capaian penerima program MBG di Kabupaten Majalengka baru sekitar 42 persen,” ungkap Joko.
Ia menambahkan, saat ini terdapat 44 SPPG atau dapur MBG yang sudah beroperasi di Kabupaten Majalengka.
Namun, beberapa di antaranya mengalami kendala karena jumlah penerima di sejumlah wilayah melebihi kapasitas.
“Sekarang beberapa SPPG justru rebutan sekolah penerima, terutama di kecamatan yang sudah overload,” jelasnya.
BACA JUGA:SDN Kawunghilir Terima Paket MBG Berisi Jeruk, Susu Kotak dan Roti
Menurut Joko, berdasarkan ketentuan awal, satu SPPG maksimal melayani 3.500 siswa dengan jarak tempuh pengantaran makanan tidak lebih dari 30 menit.
Dari 26 kecamatan di Kabupaten Majalengka, hanya Kecamatan Sindang yang hingga kini belum memiliki dapur MBG yang beroperasi.
Lebih lanjut, Joko menyebutkan bahwa program MBG tidak hanya menyasar lembaga pendidikan di bawah Dinas Pendidikan, tetapi juga mencakup madrasah di bawah Kementerian Agama (Kemenag), serta kelompok ibu hamil (bumil), ibu menyusui, dan balita.
“Kami berharap program MBG ini dapat meningkatkan asupan gizi siswa dan masyarakat, sehingga ke depan tidak ada lagi kasus stunting dan kualitas pendidikan dapat terus meningkat,” harapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
