Belajar Matematika di Era Digital: Kolaborasi Orang Tua dan Guru untuk Anak Sekolah Dasar
Dr. Yeni Dwi Kurino, M.Pd Dosen PGSD Universitas Majalengka-Dok-Istimewa
Oleh: Dr. Yeni Dwi Kurino, M.Pd
Dosen PGSD Universitas Majalengka
Di era digital saat ini, hampir semua aspek kehidupan tersentuh teknologi, termasuk pendidikan. Bagi anak-anak sekolah dasar, teknologi digital bukan lagi hal asing. Mereka tumbuh bersama gawai, aplikasi, dan internet. Kondisi ini membuka peluang besar sekaligus tantangan bagi orang tua dan guru, khususnya dalam pembelajaran matematika.
Jika dulu matematika identik dengan papan tulis, kapur, dan buku latihan soal, kini hadir berbagai cara baru yang lebih menarik dan interaktif berkat media digital.
Matematika Jadi Lebih Menyenangkan
Matematika kerap dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan. Banyak siswa merasa tertekan ketika berhadapan dengan angka dan rumus. Namun, melalui pendekatan berbasis digital, pembelajaran matematika bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus penuh eksplorasi.
Aplikasi permainan edukatif, video interaktif, hingga platform belajar daring menawarkan cara belajar yang lebih dekat dengan dunia anak. Misalnya, operasi hitung bisa dipelajari melalui gim petualangan, atau konsep geometri diperkenalkan lewat animasi 3D yang menarik. Dengan demikian, matematika terasa lebih hidup, bukan sekadar kumpulan soal di buku.
Peran Guru: Kreatif dengan Media Digital
Bagi guru, teknologi dapat menjadi sarana kreatif untuk memperkaya pembelajaran. Aplikasi kuis interaktif seperti Kahoot atau Quizizz dapat digunakan untuk menguji pemahaman siswa dengan cara menyenangkan. Ada pula platform khusus, seperti GeoGebra, yang memudahkan siswa memahami konsep abstrak melalui visualisasi langsung.
Hal ini sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran aktif, kontekstual, dan berbasis pengalaman nyata. Dengan bantuan teknologi, guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga mengajak anak bereksperimen dan menemukan sendiri konsep-konsep matematika.
Peran Orang Tua: Pendampingan yang Bijak
Meski demikian, tanggung jawab pembelajaran digital tidak hanya ada pada guru. Orang tua memiliki peran penting dalam mendampingi anak. Pada tahap usia sekolah dasar, anak masih membutuhkan bimbingan intensif. Tanpa arahan, penggunaan gawai berpotensi lebih banyak dipakai untuk hiburan ketimbang belajar.
Orang tua dapat berperan, misalnya dengan menyediakan waktu khusus untuk belajar menggunakan aplikasi matematika, mendampingi anak saat mengerjakan latihan daring, atau berdiskusi ringan setelah menonton video pembelajaran. Kehadiran orang tua memberi rasa aman sekaligus motivasi tambahan bagi anak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
