Di Gedung Sate, Rd. Iip Hidayat Bahas Gunung Ciremai, Pendidikan, dan Budaya Sunda Wewengkon
Mantan Penjabat Bupati Kuningan, Rd. Iip Hidayat-Dok-Istimewa
RADARMAJALENGKA.COM-KUNINGAN – Mantan Penjabat Bupati Kuningan, Rd. Iip Hidayat, kembali menyampaikan pesan bermakna terkait Gunung Ciremai dan pendidikan di Kabupaten Kuningan.
Meski sudah tidak menjabat, ia tetap memberi perhatian khusus pada program Muatan Lokal (Mulok) Gunung Ciremai yang sempat mencuri perhatian nasional.
BACA JUGA:Siapa 6 Pemain yang Akan Dicoret Pada Laga Timnas Indonesia vs Lebanon? Jordi dan Marselino?
Saat ditemui di halaman Gedung Sate Bandung, Sabtu (6/9/2025), Rd. Iip menjelaskan bahwa Gunung Ciremai bukan sekadar gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian 3.078 mdpl, tetapi juga sumber kehidupan.
“Bagi saya, Ciremai itu seperti seorang ibu. Ia memberi kehidupan melalui udara, pertanian, peternakan, hingga mata air bagi masyarakat,” ungkapnya kepada Radar Cirebon.
Menurutnya, Mulok Gunung Ciremai penting untuk membangun kesadaran menjaga alam. Kurikulum tersebut memuat pengetahuan lingkungan, konservasi, flora-fauna, seni budaya, serta nilai kearifan lokal seperti gotong royong dan rasa hormat kepada alam.
BACA JUGA:Dua Pelaku Curanmor Indramayu Selamat dari Amukan Massa, Polres Majalengka Turun Tangan
Sebagai salah satu inisiator mulok tersebut, Rd. Iip berharap program ini terus berjalan dengan melibatkan lintas sektoral, tidak hanya di Kuningan, tetapi juga Majalengka dan Cirebon sebagai kabupaten penyangga Gunung Ciremai
Ia juga merespons positif inovasi komunitas dan akademisi, termasuk aplikasi berbasis Android yang dikembangkan dosen Universitas Kuningan (Uniku). Aplikasi ini mengenalkan bahasa Sunda wewengkon melalui metode kreatif seperti gim edukasi.
“Ini menarik. Jika dikolaborasikan dengan mulok Gunung Ciremai, akan semakin memudahkan peserta didik mencerna pelajaran,” ujar Iip.
Ia menambahkan, perhatian Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terhadap pelestarian budaya Sunda juga menjadi dorongan kuat agar pendidikan berbasis kearifan lokal terus berkembang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
