RPJMD Diparipurnakan: Soal Hari Jadi Diusulkan Berdasarkan Kajian Sejarah

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majalengka Tahun 2025–2029 resmi disetujui dalam Rapat Paripurna DPRD, Rabu (13/8/2025).

Bupati Majalengka, Eman Suherman, menegaskan bahwa penyusunan RPJMD telah mengacu pada berbagai regulasi nasional dan daerah, serta menjadi tahapan awal pelaksanaan RPJPD Majalengka 2025–2045.

Dokumen ini juga diselaraskan dengan visi nasional Asta Cita dan RPJMD Provinsi Jawa Barat.
Visi kepemimpinan Eman bersama Wakil Bupati Dena Muhamad Ramdhan adalah "Terwujudnya Majalengka Langkung Sae", yang dijabarkan ke dalam enam misi strategis, tujuh tujuan, 13 sasaran, dan 15 indikator pembangunan.

Eman menyampaikan apresiasi kepada DPRD, khususnya Pansus III, atas pembahasan intensif Raperda tersebut.
“Persetujuan ini menjadi tonggak awal ikhtiar kita dalam membangun Majalengka yang lebih baik,” ujarnya.

BACA JUGA:Ekonomi Syariah di Jawa Tengah Kian Berkembang, Pesantren Didorong Perkuat Ketahanan Pangan

Dalam rapat paripurna yang sama, turut dibahas usulan perubahan Hari Jadi Kabupaten Majalengka berdasarkan kajian ilmiah yang diuji publik pada 7 Mei 2025.

Perubahan ini mempertimbangkan tiga aspek. Historis, mengacu pada Staatsblad Nomor 7 Tahun 1840 sebagai dasar pembentukan Majalengka.

Legal-formal, memperkuat dasar hukum penetapan tanggal.
Dan, Sosiologis, bahwa nama “Madjalengka” telah dikenal luas sejak sebelum pembentukan kabupaten dan menjadi bagian dari identitas kolektif masyarakat.

“Dengan penetapan baru ini, kita harap polemik tahunan dapat diakhiri, sekaligus memperkuat identitas sejarah dan mendorong pembangunan,” tegas Eman.

BACA JUGA:Program Merdeka Pendidikan Prabowo, Lompatan Menuju Indonesia Emas 2045

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan RPJMD dan pembahasan Raperda hari jadi. (bae)

Sumber: