Akses Jalan dari Desa Campaga ke Desa Talaga Kulon Terputus, Ini Sebabnya

 Akses Jalan dari Desa  Campaga ke Desa  Talaga Kulon Terputus, Ini Sebabnya

MIRING: Jembatan gantung yang merupakan penghubung dua desa di Kecamatan Talaga hampir putus akibat diterjang banjir/ANWAR -Baehaqi-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA.RADARMAJALENGKA.ID - Pasca hujan dengan intensitas tinggi selama tiga jam pada Minggu lalu (8/1) menyisakan kerugian bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Talaga.

Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan Desa Campaga dengan Desa Talaga Kulon di Kecamatan Talaga hampir putus akibat diterjang banjir.

Dari informasi yang diterima wartawan, jembatan tersebut  dibangun pada tahun 2018 lalu.
Saat ini kondisi jembatan yang terbuat dari besi masih terlihat bentuk fisiknya.
Akan tetapi tali penyangga terlihat terputus, hingga membuat jembatan menjadi miring.

Ditambah lagi di area tengah jembatan, terlihat tumpukan sampah yang menyangkut di sela-sela jembatan.
Nono (61) warga Blok Cilengsar, Desa Campaga menceritakan bahwa peristiwanya terjadi sekira pukul 16.00 WIB.
Akibat, hujan deras yang mengguyur desanya, membuat Sungai Cilutung meluap hingga ke lantai jembatan.

BACA JUGA:Bertekad Suarakan Aspirasi Kaum Wanita, Pensiunan BPN Ini Pilih Jadi Caleg Partai Nasdem

Diduga, jembatan tersebut tak kuat menahan air yang cukup deras, hingga salah satu tali penyangganya terputus.
"Karena talinya lepas, jembatan akhirnya miring dan gak bisa dilalui warga. Tadi pagi juga banyak tumpukan sampah yang menyangkut di jembatan," katanya.

Nono yang sudah tinggal di Desa Campaga selama 40 tahun menceritakan banjir seperti itu sudah terjadi sebanyak empat kali.

Namun, baru kali ini banjir mengakibatkan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Campaga dengan Desa Talaga Kulon terputus.

"Selain memutuskan jembatan, banjir juga menggenangi sawah, tapi alhamdulillah sekarang sudah aman,” jelasnya.
Nono menerangkan warga yang hendak melintas menuju desa seberang atau sebaliknya, harus memutar sejauh 1 kilometer.

BACA JUGA:Rumah Adat Panjalin Berumur 600 Tahun, Satu-satunya di Majalengka, Ini Kata Anggota DPRD Hamzah Nasyah

Atau warga harus kembali ke pusat Kecamatan Talaga yang selama ini memang sering dilintasi untuk berbagai aktivitas.

"Banyak warga lewat sini, motor juga banyak lewat sini. Kebanyakan ya mau berdagang, mau ke sawah. Pokoknya bermanfaat sekali jembatan ini," katanya.

Sementara, Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Majalengka, Rezza Permana menyampaikan, pihaknya telah melakukan assessment terhadap jembatan gantung tersebut.

Menurutnya, jembatan itu tak kuat menahan debit air saat meluap sore hari kemarin.
"Kami imbau bagi warga agar tidak nekat melintas terlebih dahulu, baik lalu lintas barang maupun orang. Warga disarankan memutar ke jalan raya terlebih dahulu apalagi yang membawa kendaraan bermotor," ujar Rezza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: