40 Kilometer Sekat Bakar untuk Antisipasi Kebakaran Hutan Gunung Ciremai

40 Kilometer Sekat Bakar untuk Antisipasi Kebakaran Hutan Gunung Ciremai

Radarmajalengka.com, KUNINGAN - Petugas Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) telah membuat sekat bakar sepanjang 40 kilometer untuk mengantisipasi kebakaran hutan di kawasan Gunung Ciremai pada musim kemarau ini.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai  Teguh Setiawan mengatakan, persiapan penanganan kebakaran hutan kawasan Gunung Ciremai telah dilakukan sejak awal musim kemarau pada Mei lalu. Mulai dari sarana dan prasarana yang dibutuhkan hingga personel yang akan dilibatkan.

"Kami sudah buat sekat bakar sepanjang 40 kilometer dengan lebar 3 meter di daerah rawan kebakaran. Sekat bakar ini akan berfungsi sebagai jalur kontrol sekaligus untuk mencegah api lompat apabila terjadi kebakaran," ungkap Teguh kepada Radar Kuningan.

Selain telah menyiapkan sekat bakar, pihaknya telah menyiapkan puluhan embung atau penampungan air di daerah yang kering dan rawan terjadi kebakaran.

BACA JUGA:PPP Majalengka Bidik 3 Besar Perolehan Kursi di Pemilu

Teguh memastikan, seluruh embung tersebut untuk saat ini masih dalam kondisi aman dengan keterisian air hampir 100 persen.

"Ada 23 titik lokasi embung air yang selama ini kerap dimanfaatkan oleh masyarakat, yang hingga saat ini kondisinya masih aman dan siap digunakan apabila terjadi kebakaran hutan. Mudah-mudahan saja tahun ini tidak terjadi kebakaran, sehingga embung-embung tersebut tidak dipakai," ujar Teguh.

Dikatakan, pihaknya juga telah mengaktifkan kembali kelompok masyarakat peduli api (MPA) yang selama ini sudah berkomitmen dalam menjaga kelestarian alam.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Teguh mengatakan, keterlibatan MPA kali ini terbentuk atas dasar partisipasi masyarakat secara sukarela dari puluhan desa penyangga TNGC baik dari wilayah Kabupaten Kuningan dan Majalengka.

BACA JUGA:Puluhan Polisi di Polres Majalengka Mendapat Pembekalan Keterampilan dan Wiraswasta

"Jika sebelumnya pembentukan MPA ini atas dasar permintaan kami kepada pemerintah desa di sekitar kawasan Ciremai untuk mengirimkan anggota masyarakatnya untuk bergabung dalam MPA, tapi tahun ini justru didasari atas inisiatif masyarakat desa itu sendiri."

"Beberapa waktu lalu sudah terbentuk MPA dari puluhan desa di Kabupaten Majalengka sudah kita berikan pelatihan dan pembekalan tentang teknik penanganan kebakaran hutan. Jumlahnya sekitar 550 orang. Selanjutnya dalam waktu dekat ini juga akan dilakukan hal serupa untuk MPA dari wilayah Kabupaten Kuningan dengan jumlah hampir sama," papar Teguh.

Namun demikian, Teguh berharap, kebakaran hutan Ciremai tidak terjadi lagi di tahun ini. Terlebih melihat kondisi musim kemarau tahun ini yang dikategorikan sebagai kemarau basah dengan masih terjadi beberapa kali turun hujan bisa membuat kawasan hutan Ciremai tetap basah dan terhindar dari kebakaran.

"Alhamdulillah sampai saat ini kawasan Ciremai belum ada terjadi kebakaran, dan diharapkan tidak ada sampai musim hujan tiba nanti," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: