Wangsit Prabu Siliwangi sebelum Ngahyang, Pajajaran Ditemukan Bila Hal Ini Terjadi

Wangsit Prabu Siliwangi sebelum Ngahyang, Pajajaran Ditemukan Bila Hal Ini Terjadi

Radarmajalengka.com - Keraton Pajajaran diyakini bisa ditemukan. Bahkan wangsit Prabu Siliwangi secara jelas menyebutkan syarat menemukan ibu kota kerajaan tersebut.

Wangsit Prabu Siliwangi diyakini dapat menjadi petunjuk di mana Keraton Pakuan Pajajaran dapat ditemukan.

Keraton Pajajaran merupakan ibu kota Kerajaan Sunda, yang hingga kini belum ditemukan di mana lokasi sesungguhnya. Meski bukti-bukti primer mengarah ke kawasan Batu Tulis.

Lalu bagaimana dengan Pesan terakhir Prabu Siliwangi kepada pengikutnya diyakini sebagai pertanda Sri Baduga Maharaja ngahyang atau menghilang bersama kerajaannya ke alam gaib?

BACA JUGA:Avanza Terseret Kereta Api 2 Km, Sopir Tewas Terjepit

Pesan yang disebut wangsit Siliwangi itu, menyatakan bahwa Kerajaan Pajajaran menghilang dari dunia fana dan tidak akan pernah ditemukan.

Wangsit tersebut, sekaligus menjadi petunjuk bagaimana keraton Prabu Siliwangi itu, dapat ditentukan. Juga syarat untuk melakukan penelusuran.

Ti mimiti poé ieu, Pajajaran leungit ti alam hirup. Leungit dayeuhna, leungit nagarana. Pajajaran moal ninggalkeun tapak, jaba ti ngaran pikeun nu mapay."

"Sabab bukti anu kari, bakal réa nu malungkir! Tapi engké jaga bakal aya nu nyoba-nyoba, supaya anu laleungit kapanggih deui."

BACA JUGA:Cloudflare Down, Banyak Website Terimbas dan Error 500

"Nya bisa, ngan mapayna kudu maké amparan. Tapi anu marapayna loba nu arieu-aing pang pinterna. Mudu arédan heula.”

“Dari mulai hari ini, Pajajaran hilang dari alam nyata. Hilang kotanya, hilang negaranya. Pajajaran tidak akan meninggalkan jejak, selain nama untuk mereka yang berusaha menelusuri."

"Sebab bukti yang ada akan banyak yang menolak! Tapi suatu saat akan ada yang akan mencoba, supaya yang hilang bisa ditemukan kembali."

"Bisa saja, tapi menelusurinya harus memakai dasar. Tapi sayangnya yang menelusurinya banyak yang sok pintar dan sombong. Dan bahkan berlebihan kalau bicara.” (Perjalanan Spiritual Menelisik Jejak Satrio Piningit, hal. 16).

BACA JUGA:Perkembangan Tol Cisumdawu Terbaru, Penghubung ke Cipali Sudah Jadi

Kata dasar yang dimaksud dalam tes paragraf terakhir tersebut, dapat diinterpretasikan sebagai keilmuan juga pengetahuan. Sebab, bila tidak demikian, akan dilebih-lebihkan dan merasa diri paling benar.

Setelah menyampaikan pesan, Prabu Siliwangi kemudian nga-hyang. Salah satu bunyi wangsit yang populer di kalangan masyarakat Sunda.

Lamun aing geus euweuh marengan sira, tuh deuleu tingkah polah maung.” (Kalau aku sudah tidak menemanimu, lihat saja tingkah laku harimau).

Hal ini, salah satunya, yang mendasari keyakinan bahwa Prabu Siliwangi telah bersalin rupa menjadi harimau.

BACA JUGA:Radiasi Baterai HP di Bawah 10 Persen Sangat Kuat, Cek Faktanya!

Kerajaan Pajajaran berdasarkan keterangan para ahli, sesungguhnya tidak menghilang. Namun dibakar, saat penyerangan oleh Kesultanan Banten.

Saat penyerangan terjadi, ibu kota Kerajaan Sunda yakni Pakwan Pajajaran dibakar habis, dan seluruh anak keturunannya dibunuh. 

Inilah yang menyebabkan kerajaan tersebut tiba banyak ditemukan peninggalannya. Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Prof Dr Nina Herlina Lubis juga mengungkapkan hal ini.

Ditegaskan dia, setelah Prabu Siliwangi wafat, Pakuan Pajajaran sebagai ibu kota Kerajaan Sunda masih ada.

BACA JUGA: Airlangga Harapkan Wisudawan Universitas Nasional Dapat Harumkan Indonesia di Dunia

Awal keruntuhan Kerajaan Sunda dimulai dari Sunda Kalapa yang dapat direbut pasukan Demak-Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah pada 1527.

"Dari situ, masih butuh 50 tahun meruntuhkan Kerajaan Sunda. Kerajaan ini baru benar-benar runtuh tahun 1579," tandasnya. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: